Rabu, 07 Desember 2016

Berwisata Sejarah di Museum Sonobudoyo

Edit Posted by with 1 comment

Halo reader.. selain memposting candi, aku juga memposting museum lagi karena museum juga merupakan bangunan bersejarah, bahkan tidak hanya bangunan nya saja akan tetapi dimulai dari bangunan sejarah hingga peninggalan-peninggalan bersejarahnya yang saat ini masih dijaga. 

Jujur saja nih reader, aku baru pertama kalinya mengunjungi Museum Sonobudoyo. Setiap aku melewati jalan menuju arah Keraton Yogyakarta, aku selalu melihat Museum Sonobudoyo dikanan jalan rasanya ingin berwisata ke Museum Sonobudoyo, dan pada akhirnya aku memutuskan untuk berwisata dengan rasa penasaran sejarahku ketika ingin mengunjungi Museum Sonobudoyo. Pertama kali datang ke Museum Sonobudoyo, ada pemandu wisata yang menawarkan untuk memandu aku ketika mengunjungi disana, akan tetapi aku tidak ingin menggunakan pemandu karena ingin lebih tau sejarah dengan membaca informasi yang ada di Museum Sonobudoyo tersebut. 

                                                                                                              Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Berdasarkan hasil pengamatanku nih ya reader, Museum Sonobudoyo ini adalah museum sejarah dan budaya jawa karena saat pertama kali masuk disambut dengan koleksi gamelan-gamelan jawa yang mana di mainkan di jawa khususnya di Kraton Kasultanan Yogyakarta seperti karawitan, dan macapat. Museum Sonobudoyo pada malam hari juga digunakan untuk menampilkan pertunjukan wayang kulit dalam bentuk penampilan aslinya dan dimulai pada pukul 20.00-22.00 WIB di malam hari.

Museum Sonobudoyo ini dibangun pada tanggal 6 Novermber pada tahun 1935 sebelum Indonesia Merdeka. Nama Sonobudoyo juga memiliki arti lho reader, Sono yang artinya tempat dan Budoyo artinya budaya atau budoyo. 


                                                   

Museum Sonobudoyo terdiri dari 2 unit yaitu Unit I terletak di Jalan Trikora No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di Dalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Nah.. readerm Museum Sonobudoyo yang aku kunjungi untuk berwisata ini adalah Museum Sonobudoyo 2 yaitu di sebelah timur alun alun utara Keraton Yogyakarta. 

                           



Tiket masuk untuk ke Museum Sonobudoyo ini dibedakan menjadi 3 yaitu untuk wisatawan mancanegara, anak-anak, dan dewasa. Karena saya mahasiswi, jadi mendapatkan tiket masuk yang dewasa HEHE

Pada saat saya memasuki ruang pertama saya disambut dengan benda-benda bersejarah seperti patung, artefak, topeng, dan lain-lain. 
Sumber : Dokumentasi pribadi

Berdasarkan informasi yang aku dapat ketika berwisata disana adalah bahwa Miniatur Andong ini dibuat dari bahan besi, ini dibuat untuk menunjukkan kepada wisatawan bahwa Andong sebagai alat transportasi di Yogyakarta. 


Selanjutnya, ketika aku berjalan lurus aku melihat ada wayang dibalik layar seperti sedang dimainkan oleh dhalang, tetapi itu tidak sedang dimainkan oleh dhalang lho reader.

Penjelasan wayang diatas adalah menunjukkan beberapa tokoh wayang purwa dalam cerita ramayana yaitu : Anoman, Rama, Lesmana.

Di Museum Sonobudoyo lebih menjelaskan tentang cerita pra-sejarah seperti temuan-temuan batu, artefak, manusia purba zaman dahulu dan masih banyak lagi.

Namun, aku menemukan ada gambar peta yang besar sekali di tunjukkan kepada wisatawan. Berikut dokumentasi yang aku ambil : 








Pada gambar diatas yang pertama adalah "Peta Tempat Taman Manusia Pra Sejarah" dan yang kedua adalah "Peta Situs Prasejarah."

Berikut, aku mempunyai dokumentasi "Manusia Purba dijaman Prasejarah"



Berdasarkan informasi di Museum Sonobudoyo gambar diatas dijelaskan bahwa pada Masa Paleolitikum ditandai oleh munculnya kapak perimbas, kapak penetak, dan alat serpih. Pada masa Mesolitik dan Neolitik, alat batu telah dikerjakan dengan lebih halus dan teliti. Misalnya, mata manah, beliung persegi dan gelang batu. Teknologi pembuatan alat Bantu dikelompok menjadi dua : 
                                      1) Pemangkasan langsung
                                      2) Pemangkasan tidak langsung 
Jenis bahan yang digunakan untuk alat antara lain andesit, basalt, jasper, kalsedon. Selain itu manusia juga memanfaatkan tulang, kayu, dan kerang. 

Berdasarkan informasi disana,  adalah "Patung Kepala Dewa" dibuat dari perunggu berlapis emas, dan patung kepala dewa ini ditemukan lhoh reader di Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta pada tahun 1956 sebagai lambang dewa Budha.

Selanjutnya, akumelihat ada dua versi peninggalan Budha dan Hindu seperti dokumentasiku ini :

Berdasarkan informasi yang aku dapatkan, gambar satu menjelaskan bahwa peninggalan agama Budha yaitu dijelaskan : 

                        Pantheon Agama Hindu : 
                           1) Area Acala Mahakradraja
                           2) Dewi Sri ( Merupakan sakti Dewa Wisnu)
                          3) Dewa Kuwera (merupakan Dewa Kekayaan dan temasuk salah satu Dewa                                                                           Penjaga Mata Angin)
                          4) Ganesha (merupakan putra Dewa Siwa dan Parwati)

Gambar selanjutnya bahwa dijelaskan :

                         Pantheon Agama Budha : 
                            1) Dhyani Budha Aksobya (Penguasa Arah Timur)
                            2) Dhyani BudhacAmogasidhi (Penguasa Arah Utara)
                            3) Dhyani Budha Ratnasambawa (Penguasa Arah Selatan)
                            4) Berbagai bentuk Dhyani Bodisatwa

Nah, jadi seperti itu reader pengalaman pribadiku ketika mengunjungi ke Museum Sonobudoyo. Bagi kalian yang belum pernah kesana atau ini baru saja tau bahwa ada Museum Sonobudoyo di Yogyakarta segera yah datang untuk memenuhi pengetahuan sejarah kalian tentang peninggalan-peninggalan pra-sejarah dimasa Hindu dan Budha. 
Terima Kasih sudah membaca dan mengunjungi diary travellingku, semoga bermanfaat dan mempunyai keinginan untuk beranjak berkunjung ke Museum Sonobudoyo :)


       





1 komentar: